Minggu, 24 Juni 2012

FF/Try My Love/Part1

Cast : Yamashita Ayako - Park Yoochun.
Author : Astrid a.k.a achiid

***
Tokyo, Jepang.
Namaku Yamashita Ayako dan saat ini aku tengah berkuliah di universitas T. Aku mengambil jurusan Seni. Aku suka melukis, jadi aku ingin mengembangkan hobiku disini.

Usai pelajaran, aku dan teman-teman perempuanku berkumpul dipojok kelas duduk membentuk lingkaran.

"Hey kalian tahu tidak? Tohoshinki katanya mau mengadakan konser di Tokyo dome lho." ucap salah satu temanku.

"Ah ya! Aku juga baru melihat dihomepage mereka. Aku tak sabar ingin menontonnya!" ucap yang lain.

Entah kenapa akhir-akhir ini mereka selalu berbicara mengenai Tohoshinki -sebuah kelompok boyband yang berasal dari Korea-. Virus Tohoshinki sedang melanda teman-temanku rupanya.

"Eh Ayako. Kau suka Tohoshinki juga tidak?"

Aku tersenyum kemudian menggeleng. "Aku saja baru tahu ada boyband itu."

"Ah kau ini payah sekali. Kau harus melihat dan mendengar lagu mereka. Aku yakin kau pasti langsung jatuh cinta." Keiko teman dekatku gantian bicara.

"Masa sih? Tapi kalian kan tahu aku kurang tertarik dengan hal-hal seperti itu." jawabku sambil tersenyum kecil.

"Ah Ayako kan memang hanya tertarik dengan lukisan."

Aku tertawa kecil. "Memaaaang. Itu kalian tahu. Eh, aku pulang duluan ya. Aku harus membeli bahan untuk tugas minggu ini. Dah."

Aku pamit kemudian pergi meninggalkan mereka. Aku pergi kesebuah toko alat tulis dekat stasiun. Toko ini adalah langgananku. Aku masuk lalu memilih barang-barang yang aku butuhkan.

"Hmm... Kurasa ini cukup." ucapku pada diriku sendiri. Aku berjalan kekasir. Saat itu toko itu sedang memutar sebuah lagu yang menurutku sangat enak didengar. Dari segi musik dan suara sangat seimbang.

Aku meletakkan barang-barang yang aku ingin beli dimeja kasir.

"Ini saja Ayako?" tanya paman pemilik toko. Paman itu sudah mengenalku.

Aku tersenyum. "Iya paman. Paman, lagu yang sedang diputar ini lagu siapa?"

"Masa kau tak tahu? Ini kan lagu dari boyband yang sedang terkenal disini Ayako. Togoshimki kalau tidak salah namanya."

"Hah? Tohoshinki maksudnya?"

"Ah ya! Itu kau tahu. Ini barangmu. Semuanya 2000 yen."

Aku mengambil kantung plastik yang berisi barang yang aku beli kemudian aku menyerahkan 2 lembar uang 1000 yen pada paman itu.

"Arigatou gozaimasu paman."

"Ya. Datang lagi ya Ayako."

Aku tersenyum lagi pada paman itu, mengangguk kemudian pamit pergi.

***
Pagi hari, stasiun kereta.
Aku menunggu kereta untuk pergi ke kampusku. Aku duduk ditempat duduk yang disediakan disana. Sepertinya keretaku telat.

"Lama sekali sih. Kalau begini caranya aku bisa terlambat. Huh!" umpatku.

Aku melihat ke laki-laki yang duduk disampingku. Sepertinya dia sedang tidur. Wajahnya tertutup sebagian oleh topi yang dikenakannya. Kupingnya terpasang headset yang tersambung dari ipod dikantung sweaternya.

"Kenapa menatapku?" tanya laki-laki itu tiba-tiba yang membuatku kaget dan salah tingkah.

"Ah... Ah tidak... Siapa yang menatapmu? Aku tidak..." ucapku gugup.

"Tadi kau memandangi aku saat aku tidur kan? Aku tahu itu kok."

Kali ini laki-laki itu tersenyum jahil padaku.

"Malas. Kau ge-er sekali sih. Aku tidak memandangimu atau menatapmu. Jangan ge-er!"

"Ah... Dasar wanita. Tidak pernah mau jujur."

Laki-laki itu membuatku kesal karena kepedeannya. Keretaku akhirnya datang. Aku bangkit dari dudukku, masuk kedalam kereta kemudian duduk dekat pintu.

Aku melihat laki-laki tadi juga masuk kedalam kereta yang sama denganku. Bahasa Jepang laki-laki tadi terdengar kaku. Kurasa dia bukan orang Jepang asli.

Setengah jam kemudian aku sampai ditempat tujuan. Aku turun dan berjalan menuju halte bis dekat stasiun. Tapi... Aku merasa sedang diikuti. Aku melihat kebelakang, tampaknya tak ada yang mencurigakan. Aku berjalan lagi, pelan. Kemudian melihat lagi kebelakang dan apa yang kulihat. Laki-laki tadi mengikutiku.

"Heh! Kau mau apa? Kenapa mengikutiku?! Awas ya kalau kau macam-macam!" seruku padanya.

Laki-laki itu tersenyum kemudian menghampiriku. Sekitar jarak satu meter kami bertatapan muka dan saat itu aku baru bisa melihat wajahnya yang sedaritadi tertutup topinya. Ternyata dia sangat tampan. Kulitnya putih bersih. Rambutnya agak gondrong dan berwarna kecokelatan.

"Sepertinya kau tak kenal aku?" ucap laki-laki itu.

Aku bingung mendengar ucapannya. "Tentu saja! Aku baru melihatmu tadi, bagaimana aku bisa mengenalmu? Pria aneh."

"Kalau begitu kita kenalan dulu bagaimana? Namaku Park Yoochun. Kau siapa?" Laki-laki itu mengulurkan tangannya padaku tapi aku hiraukan sampai akhirnya dia menurunkannya lagi.

"Ah mungkin kau takut ya? Baiklah-baiklah. Sebelumnya aku minta maaf karena mengikutimu diam-diam. Habis aku bingung, aku tak tahu jalan disini."

"Kau bukan orang Jepang?"

"Ya... Aku dari Korea dan sekarang sedang liburan disini. Bisakah kau menolongku?"

Aku sedikit iba pada Yoochun. Ternyata dia memang bukan orang Jepang dan dia tak tahu jalan disini.

"Tolong apa?"

"Sebenarnya aku liburan sendirian disini, aku tak tahu jalan dan tempat-tempat bagus disini. Bisa kau menjadi guide ku? Hanya satu hari."

Aku mengernyitkan dahiku. "Menjadi guide? Tapi aku harus kuliah."

Yoochun berpikir sebentar kemudian dia menatapku dengan muka memelasnya.

"Tak bisakah kau libur sehari ini? Aku bingung harus pergi dengan siapa. Aku tak punya teman disini."

Daaaaan... Setelah berpikir cukup lama, akupun luluh pada permintaan Yoochun. Sepertinya dia memang orang baik jadi tak ada salahnya aku menolongnya kan.

"Memang kau mau kemana?" tanyaku.

"Aku kan tak tahu. Aku nurut kau saja. Hey, kau belum memberitahu namamu."

"Ah ya... Namaku Ayako."

"Hmmm-umm. Ayako-chan. Tolong tunjukkan padaku tempat-tempat bagus diTokyo yaaa." ucap Yoochun sambil tersenyum lebar.

***
Tempat tujuan pertama kami adalah Ueno Zoo. Yoochun membeli 2 tiket masuk seharga 6000 yen.

Kami berkeliling kebun binatang ini. Melihat berbagai macam jenis binatang yang ada disana.

"Ternyata tak kalah dengan kebun binatang yang ada di Korea." ucap Yoochun setelah berkeliling.

Kami duduk dibangku panjang yang disediakan oleh tempat itu untuk pengunjung beristirahat sambil makan ice cream.

"Tentu saja. Malah lebih bagus disini kan?" ucapku.

"Eummm. Tidak juga. Hehe. Setelah ini kita mau kemana Ayako-chan?"

"Kita ke kuil ginza. Setelah itu aku akan mengajakmu ke Harajuku. Disana itu tempat anak muda berkreasi sesuka mereka. Bagaimana?"

Aku berbicara dengan mulut penuh ice cream. Kurasa disekitar mulutku belepotan karena ice cream.

Yoochun mengambil sesuatu dari kantung sweaternya. Sebuah sapu tangan dan dia mengelap mulutku yang belepotan ice cream dengan pelan. "Aku ikut saja deh." ucap Yoochun tersenyum.

"Ah... Terimakasih."

Yoochun memang pria baik. Setelah setengah hari ini berjalan dengannya, aku tau dia sangat baik. Dia selalu berusaha membuatku nyaman dan terkesan melindungiku.

***
Dari Ueno zoo, kuil ginza, sampai tempat belanja di Harajuku telah kami singgahi seharian tadi. Setiap kami pergi kesuatu tempat, orang-orang pasti memandang kearah kami dan berbisik. Setiap ada orang yang memperhatikan kami pasti Yoochun langsung mengajak pindah tempat. Yah, dia memang tampan, jadi orang-orang itu tentu tertarik padanya kan.

Hari mulai gelap. Kami bingung menentukan tempat mana yang akan kami datangi lagi.

"Ah Ayako-chan. Ada satu tempat yang ingin aku kunjungi saat malam hari."

"Hah? Tempat apa itu?"



.To Be Continue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar